Powered by Blogger.

Huruf E dalam Test Pemeriksaan Mata

Adalah Herman Snellen, profesor bidang optamologi asal Belanda, yang menempatkan huruf E pada posisi tersebut. Oleh karena itu, poster tersebut dikenal dengan nama Snellen Chart. Awalnya, Snellen menempatkan huruf A. Namun pada 1862, ia mengganti dengan huruf E.

 

Penempatan huruf E itu merupakan penjabaran Snellen mengenai formula untuk melihat kemampuan mata dalam menangkap detail suatu obyek. Formula itu ditetapkan oleh Dr. Frans Cornelis Donders, dokter mata asal Belanda, yang ketika itu berpengaruh besar dalam bidang kedokteran mata di dunia.

 

Snellen yang pada waktu itu menggantikan posisi Dr. Frans Cornelis Donders, sebagai direktur rumah sakit mata, Netherlands Hospital for Eye Patients. Ia sedang berusaha membuat tes standar untuk mendeteksi ketajaman penglihatan, untuk mengukur seberapa kecil gambar yang dapat ditangkap oleh mata. Ia sebenarnya melanjutkan apa yang telah diteliti oleh pendahulunya, Dr. Donders, yang menciptakan formula rumit yang didasarkan pada tiga garis sejajar. Dari semua huruf abjad, huruf besar E yang paling dekat dengan bentuk garis. Karena Donders telah terlebih dahulu meneliti bagaimana mata menangkap huruf E, maka Snellen berkonsentrasi pada perhitungan matematis kelima huruf berikutnya.

Huruf besar E pada tabel memiliki ruang putih dan ruang hitam dengan tinggi dan lebar yang sama.  Tabel test mata yang terkini, ukuran bidang putih yang ditengah sudah lebih pendek. Louanne Gould dari instrumentasi Cambridge, mengamati bahwa huruf E, berbeda dengan huruf yang terbuka lain seperti L atau U, karena pengamat nantinya harus bisa membedakan bidang yang putih dan hitam, yang menjadi kunci bagi ketajaman penglihatan. Kalau kurang tajam maka huruf E tersebut akan kelihatan seperti huruf B, F, P atau huruf yang lain. Karena pentingnya huruf E ini, maka Snellen banyak memasukkan huruf E ini diselingi dengan huruf yang lain.

Donders memberikan formula bahwa untuk bisa mengukur kemampuan mata dalam melihat detail suatu obyek pada jarak tertentu, maka obyek tersebut harus memiliki pola tiga garis pararel. Nah, huruf E memenuhi kriteria tersebut sebagai objek yang paling mudah dikenali. Orang yang memiliki gangguan penglihatan, pada jarak tertentu, mungkin akan melihat huruf E sebagai B atau F.

 

Bannerad

Artikel Terpopuler

Tags

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani