Powered by Blogger.

Menulis Artikel Blog, sebaiknya seberapa Panjang


Dalam menulis artikel di blog, terdapat perdebatan tentang seberapa panjang atau pendek artikel tersebut di tulis dalam satuan karakter dan kata (characters and words). Beberapa penelitian tentang panjang pendek ini memang relatif tergantung bagaimana artikel tersebut di tulis, untuk tema atau tujuan apa? tentu saja artikel yang dibuat untuk tutorial, ya kembali lagi tutorial apa juga. Kalo tutorial yang dibutuhkan adalah sebuah detail, step by step, tentu saja pengunjung berusaha sejelas mungkin dalam mengikuti tutorial yang disajikan. Dan kalo artikel ditulis untuk tujuan memberikan informasi, tentu saja ini tergantung pula informasi yang disajikan ditujukan untuk tujuan mendetailkan atau menampilkan informasi yang padat berisi. Kan yang padat dan berisi kan sangat enak dilihat kali...


Yang menarik mungkin kalo kita pragmatis, bagaimana halaman pencarian akan mudah menemukan artikel kita. Bagaimana? Mesin penelusur dengan algortimanya cenderung tidak mau mendata artikel yang terlalu sedikit jumlah kata atau karakternya. Singkatnya diperlukan paling tidak 300 kata supaya mesin penelusur tertarik untuk mengindeks artikel yang kita tulis.



Statistik menarik  adalah ketika konten mencapai waktu baca tiga menit, tampilan halaman juga meningkat. Sekitar 74% pembaca memilih laman web yang mempunyai waktu baca rata-rata tiga menit sementara 94% lebih memilih artikel dengan waktu baca di bawah enam menit. Ini berarti waktu optimal dari pembaca internet sebenarnya berkisar antara tiga sampai tujuh menit. Dan dengan asumsi kecepatan baca pengguna internet adalah 150 -250 kata per menit (WPM), maka didapatkan hasil jumlah kata yang ideal untuk sebuah artikel online adalah 400-1700 kata. Ya.. kalo saya sendiri buat gampangnya 550 kata. Standarnya kita sendiri yang buat.



Karakteristik pengguna internet tidak dapat ditebak secara pasti. Di internet, orang-orang ingin bergerak dengan cepat dari website A ke website B. Maka mereka tidak akan membaca artikel kata per kata. Menurut penelitian Nielsen, 79% pembaca internet memindai artikelnya terlebih dahulu sebelum membacanya dengan serius. Mereka melakukan pemindaian artikel secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka membaca secara horizontal. Pola pembaca ini disebut F-shaped pattern, karena bentuknya seperti huruf F.


Jika mereka mendarat di laman web yang penuh dengan teks dan mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari dengan cepat, mereka akan pergi dan mencoba di tempat lain. Jika jumlah dan kepadatan teks sedemikian rupa sehingga halaman web memakan waktu terlalu lama untuk dimuat, mereka bahkan tidak akan repot menunggu. Tulisan belum muncul pun mereka sudah kabur.

Ada pendekatan lain yang menurut saya sangat idealis adalah artikel apa pun yang ditulis, si penulis tidak akan terlalu peduli tentang artikelnya akan dibaca berapa banyak orang, tapi dia yakin tulisannya pertama, akan memuaskan dirinya sendiri. Kedua dia yakin tulisannya membawa manfaat.

Bannerad

Artikel Terpopuler

Tags

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani