Powered by Blogger.

Unlawful Killing, Dokumenter (pembunuhan?) Tewasnya Putri Diana

Baru saja dunia dihebohkan dengan pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, seakan-akan dunia pun melupakan peristiwa tragis tewasnya Putri Diana yang merupakan ibu kandung dari Pangeran William.

Sampai sekarang penyelidikan terhadap kasus tewasnya Putri Diana bersama dengan Dodi El-Fayed dalam sebuah kecelakaan mobil yang dikemudikan oleh Henri Paul. Sebagaimana diberitakan bahwa peristiwa tersebut dipicu diburunya mobil tersebut oleh beberapa Paparazi yang berusaha mengambil gambar mereka. Bagi sebagian orang menjadi sebuah misteri yang dipedulikan untuk ditelusuri dan diungkap.

Sayang sekali, Film dokumenter Unlawful Killing yang menggambarkan kehidupan detik-detik Putri Diana (Lady Diana), ibunda Pangeran William, sebelum tewas dilarang tayang oleh pemerintah Inggris.

Seperti dilansir TMZ, kemarin (4-5), Unlawful Killing mengklaim memiliki rekaman telepon Diana setahun sebelum dirinya meninggal. Rekaman suara yang berisi Putri Diana ketakutan karena Pangeran Charles dan keluarga Kerajaan berencana membunuhnya itu disebutkan belum pernah diperdengarkan kepada publik.

"Jika kamu seorang wanita yang kuat di lingkunganku, maka kamu adalah masalah. Aku adalah neraka masalah," kata Diana dalam rekaman tersebut. "Tak ada waktu untuk hobi. Berusaha untuk tetap hidup adalah salah satunya," ujarnya.

Produser dan sutradara Unlawful Killing adalah Keith Allen, ayah dari penyanyi asal Inggris, Lily Allen. Keith mengungkapkan adanya teori konspirasi dalam tewasnya Diana, termasuk saat kecelakaan di Paris.

Film tersebut juga "menuduh" ada sesuatu yang salah dalam upaya penyelamatan Diana saat kecelakaan. Putri Diana itu disebutkan memiliki kesempatan untuk bertahan hidup jika pertolongan medis datang tidak terlalu lama.

Karena Unlawful Killing membahas isu yang sensitif mengenai keluarga kerajaan, film tersebut dilarang tayang di Inggris. Namun, rencananya film itu akan tayang di Festival Film Cannes.



Bannerad

Artikel Terpopuler

Tags

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani